Sinopsis “The Conjuring 3: The Devil Made Do It”, Melanjutkan Perjalanan Ed & Lorraine Untuk Mengungkap Misteri
Film horor
supranatural, "The Conjuring 3: The Devil Made Me Do It," menyajikan
ketegangan dan kengerian yang luar biasa, mengikuti jejak keberhasilan dua film
pendahulunya. Disutradarai oleh Michael Chaves, film ini tidak hanya menjadi
sekuel yang dinantikan dari waralaba Conjuring, tetapi juga installment
kedelapan dalam Conjuring Universe.
"The
Conjuring 3: The Devil Made Me Do It" membawa penonton ke pengadilan tahun
1981 di Connecticut, menggambarkan kasus pengadilan kontroversial Arne Cheyenne
Johnson. Film ini menggabungkan elemen horor dengan atmosfer pengadilan yang
menegangkan.
Patrick
Wilson dan Vera Farmiga kembali memerankan peran ikonik mereka sebagai Ed dan
Lorraine Warren, menyuguhkan kemampuan akting luar biasa yang memperdalam
kedalaman karakter.
Proses
pengembangan film ini dimulai pada tahun 2016, dengan Wan dan Safran kembali
sebagai produser. Michael Chaves, yang sebelumnya menyutradarai "The Curse
of La Llorona," mengambil alih kursi sutradara. Meskipun terdapat
tantangan dan penundaan terkait pandemi COVID-19, film ini akhirnya dirilis
pada 4 Juni 2021.
Meskipun
menerima beragam tinjauan dari kritikus, film ini berhasil meraih pendapatan
sekitar $142 juta dengan anggaran $39 juta. Penampilan luar biasa dari Wilson
dan Farmiga mendapat pujian tinggi, meskipun beberapa menganggapnya lebih lemah
dibandingkan dengan installment sebelumnya.
"The
Conjuring: The Devil Made Me Do It" tidak hanya sekadar horor, tetapi juga
menyajikan petualangan paranormal yang menegangkan. Nuansa horor yang
dihasilkan oleh Chaves berhasil menarik penonton ke dalam alur cerita yang
seram.
Rilis film
secara serentak di layanan streaming HBO Max selama sebulan memberikan akses
yang lebih luas kepada penonton. Langkah ini menjadi solusi inovatif di tengah
perubahan perilaku menonton di era digital.
Dengan
segala kelebihan dan keunikannya, "The Conjuring 3: The Devil Made Me Do
It" menjadi penanda kisah horor yang mendebarkan dan menciptakan
pengalaman menonton yang tak terlupakan bagi para pecinta film horor.
Sinopsis
The Conjuring 3
Pada tahun
1981, dunia dikejutkan oleh kasus pembunuhan kontroversial yang melibatkan ahli
demonologi terkenal, Ed dan Lorraine Warren.
Eksorsisme David Glatzel yang awalnya dimulai
sebagai upaya membersihkan roh jahat, berubah menjadi kisah horor yang
melibatkan pembelaan unik atas pembunuhan.
Film
"The Conjuring: The Devil Made Me Do It" mengangkat peristiwa nyata
ini dengan latar belakang kehidupan spiritual yang penuh misteri.
Film ini
membuka dengan eksorsisme yang dilakukan oleh Warrens di kota Brookfield,
Connecticut. Keputusan Arne Johnson untuk mengundang iblis masuk ke dalam
dirinya mengubah takdir, menciptakan dasar untuk kisah yang menegangkan dan
gelap.
Setelah
eksorsisme, Arne mengalami serangan jantung dan kemudian membunuh pemilik
tanahnya di bawah pengaruh kerasukan setan. Ini membawa kasus ini ke pengadilan
dengan pembelaan yang belum pernah terjadi sebelumnya - kerasukan setan.
Dukungan
dari pasangan Warren menjadi kunci penyelidikan yang mengarah pada pengungkapan
misteri yang lebih besar.
Dalam
penyelidikan mereka, Ed dan Lorraine menemukan hubungan antara kasus ini dan
kutukan setan yang diturunkan melalui totem penyihir.
Pertemuan
dengan Kastner membawa mereka ke jejak kultus Disciples of the Ram, memperdalam
rahasia yang melibatkan keluarga Glatzel.
Perjalanan
Warrens membawa mereka ke Danvers, Massachusetts, untuk menyelidiki kematian
lain dengan pola serupa. Pengungkapan bahwa kerasukan setan berperan dalam
pembunuhan membuka pintu menuju pengadilan paranormal yang lebih luas.
Film ini
menampilkan perjuangan intens melawan kekuatan gelap, dengan Lorraine yang
harus menghadapi ancaman langsung dari okultis yang berusaha menjatuhkannya.
Penglihatan dan pertarungan antara kekuatan terang dan gelap menciptakan
ketegangan yang mendalam.
Dengan
mencari akar penyebab kutukan, pasangan Warrens menemukan solusi dalam
menghancurkan altar tempat okultis beroperasi. Perjalanan mereka mengungkapkan
koneksi kelam dengan masa lalu dan mengakhiri teror yang mengancam nyawa.
Film ini
tidak hanya tentang horor, tetapi juga menyentuh tema cinta dan keberanian.
Dengan menyelipkan nilai-nilai keluarga dan kesetiaan, "The Conjuring: The
Devil Made Me Do It" menciptakan pengalaman yang tak terlupakan.
Kesuksesan
Gemilang The Conjuring: The Devil Made Me Do It
Pada tanggal
20 Juni 2021, pencapaian luar biasa berhasil diraih oleh film "The
Conjuring: The Devil Made Me Do It," dengan pendapatan mencapai $53,6 juta
di Amerika Serikat dan Kanada. Di wilayah lain, film ini juga sukses meraih
$89,2 juta, membawa total pendapatan globalnya mencapai $142,8 juta.
Film ini tampil gemilang di pasar internasional, mencatatkan prestasi finansial yang mengesankan. Kesuksesan di Amerika Serikat dan Kanada hanya sebagian kecil dari pencapaian global film ini.
Dirilis
bersamaan dengan film "Spirit Untamed," The Conjuring: The Devil Made
Me Do It memiliki proyeksi pendapatan antara $15–20 juta dari 3.100 bioskop
pada akhir pekan pembukaannya.
Meski
demikian, film ini berhasil mencapai pendapatan sebesar $24 juta,
menempatkannya sebagai debut terbaik ketiga pada masa pandemi, meskipun menjadi
yang terendah kedua di Conjuring Universe.
Pencapaian
finansial film ini bukan hanya sekadar angka, tetapi juga mencerminkan daya
tarik dan kualitas yang dihadirkan kepada penonton. Dengan berhasil menduduki
puncak box office dan menunjukkan daya tahan di tengah situasi pandemi, film
ini membuktikan dirinya sebagai salah satu film laris yang patut
diperhitungkan.
Keberhasilan
The Conjuring: The Devil Made Me Do It menjadi sorotan dalam industri perfilman
internasional. Dengan meraih kesuksesan finansial yang luar biasa, film ini
memberikan dampak positif pada reputasi dan daya tarik Conjuring Universe.
Pencapaian
luar biasa ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi para pembuat film, tetapi
juga memberikan harapan baru bagi industri film dalam menghadapi tantangan masa
pandemi. Film ini membuktikan bahwa kualitas dan kisah yang kuat tetap menjadi
daya tarik utama bagi penonton di seluruh dunia.
Komentar
Posting Komentar